Selavip – Palu Community Based Housings

Selavip – Palu Community Based Housings

Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan Selavip dalam menjalankan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang pertama yaitu menghapus kemiskinan dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam membangun rumah yang layak dan kuat, serta mengurangi resiko terdampak bencana alam. Proyek kerja sama kali ini berada di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pada 28 September 2018, Desa Lolu terkena bencana gempa yang mengakibatkan banyak kerusakan seperti terbelahnya akses jalan raya dan hancurnya rumah-rumah penduduk.

Desa Lolu berdiri pada tahun 1960 yang merupakan salah satu desa pecahan dari Desa Biromaru, yang pecah menjadi 6 (enam) desa yaitu : Desa Mpanau, Desa Lolu, Desa Pombewe, Desa Loru dan Desa Petobo. Lolu berasal dari bahasa Kaili Ledo yang diambil dari kata Pelolu yang artinya jalan potong atau jalan pintas. Hal ini disebabkan pada zaman dahulu kala wilayah yang sekarang menjadi Desa Lolu sering dijadikan sebagai jalan potong oleh masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan timur (Bulu Bavona) dan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan barat (Bulu Mpanau).

Keadaan masyarakat Desa Lolu sangat heterogen oleh karena terdiri dari masyarakat yang memiliki latar belakang suku, agama, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Perkembangan penduduk di Desa Lolu saat ini masih bias dikategorikan sedang, hal ini karena didukung oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan menata kehidupan melalui program Keluarga Berencana. Penduduk di Desa Lolu sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh tani. Sektor pertanian dan peternakan di Desa Lolu sangat baik perkembangannya. Begitu pula sektor perdagangan melalui UMKM tumbuh baik dalam rangka mengurangi angka pengangguran.

Pada September 2018, Desa Lolu terkena bencana gempa yang menyebabkan hancurnya tempat tinggal penduduk. Sebagian besar penduduk di Desa Lolu bekerja di sektor pertanian dan peternakan, menjadi petani dan buruh tani. Untuk membangun kembali rumah mereka yang telah hancur, membutuhkan dana yang sangat besar dengan waktu yang sangat lama. Dengan adanya project ini, para keluarga penerima bantuan sangat bersyukur dan berterima kasih karena doa mereka untuk memiliki rumah akan segera terwujud.

Mari #SahabatHabitat saling peduli dan dukung Habitat for Humanity Indonesia untuk terus membangun. #salingpeduli #akubangunindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *